Iklan

Kisah Misteri Penyelenggaraan Bunda Maria Pasca Festival Golo Koe Labuan Bajo

Redaksi
Wednesday, 17 August 2022 | August 17, 2022 WIB Last Updated 2022-08-17T13:28:00Z

 

Kisah Misteri Penyelenggaraan Bunda Maria Pasca Festival Golo Koe Labuan Bajo
Oleh: Viviana Mulyani

Inspirasi-Pagi itu cuaca tak bersahabat. Namun semangatku tak kendur untuk mengikuti perayaan Ekaristi di paroki Rohkudus Labuan Bajo. Sambil bersiap-siap aku selalu memikirkan hal yang buruk terjadi pada motorku. Akhir-akhir ini sepeda motorku memang butuh perawatan, kadang terjebak macet. Di balik pikiran buruk itu saya bergumam dalam hati, “Bunda Maria melangkahlah bersamaku agar saya tiba di gereja dengan selamat”. Kutipan kotbah pagi itu menenangkan jiwaku.

Baca Juga: SDI Lolang itu Namamu (Puisi)

Hari itu merupakan hari raya Maria di angkat ke surga. Maria adalah sosok yang sangat saya kagumi dalam hidup saya. Kemanapun saya melangkah jika ada Gua Maria sudah menjadi kewajiban bagiku untuk singgah dan bercerita dengannya.

Usai misa saya bergegas pulang ke rumah, motorku kambuh lagi sakitnya,mesinnya mati sendiri. Saya mulai bingung mau rujuk kemana tu motor. Dengan penuh percaya diri saya yakin Bunda Maria masih bersamaku dan saya berbicara dengannya “Bunda…..tolong saya jangan buat saya tersiksa seperti ini”.

Saya hidupkan kontaknya dan kembali jalan aman hingga tiba di rumah yang jaraknya kira – kira 10 menit dari gereja tempat saya pergi misa hari itu. Pikiranku selalu dihantui rasa takut jika motorku semakin parahh saya tidak tau lagi harus bagaimana,uangku hanya cukup untuk bensin perjalanan pulang dari Labuan Bajo – Paang lembor.

Hari itu merupakan puncak dari kegiatan festival Golo koe yang sudah berjalan sejak sepekan. Hal itu membuat saya tambah kepikiran,betapa kecewanya saya kalau saya tidak ikut prosesi Patung Bunda Maria yang diadakan sore harinya.

Pkl 11.00 saya brangkat menuju Gua Maria Golo koe bersama rombongan peziarah dari KBG Paang Lembor. Panasnya Labuan Bajo menenangkan hatiku saat itu ,dengan penuh semangat saya melangkah menuju puncak Golo koe untuk meminta kepada Bunda Maria bahwa apapun yang terjadi semoga saya hadir tepat waktu di water front city tempat mulainya prosesi Patung Bunda Maria yang akan di antar ke Golo Koe sore harinya.sepulang dari Golo koe kami pergi makan siang di pantai Klumpang, baru beberapa menit tiba disana hatiku tidak tenang, lalu saya mengajak bapak saya untuk sama – sama ke bengkel mengurus motor yang sedang sakit.

Kami melewati jalan lintas utara pulau Flores sambil bercerita menikmati pemandangan yang indah. Sesaat saya terdiam dan tidak yakin ada bengkel yang buka pada hari minggu. Tak lama kemudian motornya mati lagi dan kali ini dia tidak mau nyala lagi. Sungguh tak pernah ku duga ada seorang pria baik hati berhenti dekat kami,sambil bertanya apa yang terjadi pada motorku,sambil cerita sambil kasih nyala kontak,motornyapun menyala lagi. Pria baik hati itu mengajak bapak saya untuk berboncengan dengannya sedangkan saya bawa motor yang sedang sakit,sekitar 500 meter dari tempat yang pertama,motornya macet lagi dan waktu itu se jam lamanya kami menunggu tapi sama sekali tidak bisa.saya mulai panik,pengen menangis tapi salah siapa.

Panasnya Labuan Bajo sungguh membakar kulit, dengan penuh kesabaran pria yang tadi mendekatiku lalu dia katakana, “kak saya coba lagi” lalu saya mengiyakan dan puji Tuhan menyala lagi lalu saya jalan sambil cari bengkel,karena begitu tulusnya itu orang membantu kami waktu itu dia carikan bengkel yang buka .ketika dia menemukan bengkel yang buka dia kembali ketempat kami berhenti dan mengantar kami ke bengkel tersebut dan kalimat terakhirnya, “kak saya sampai disini saja”. Praktis sekitar 2 jam lebih dia luangkan waktunya untuk membantu kami. Saya menyebutnya laki- laki tak bernama yang baik hati. Saya percaya itu semua terjadi karena besar cinta Bunda Maria terhadap saya sehingga sepanjang prosesi sore itu hatiku berterima kasih dan memohon doa Bunda Maria bagi laki-laki baik hati yang telah menolongku. Bagiku hal itu merupakan tindakan langkah yang terjadi zaman sekarang.

Sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengabaikan terlebih meninggalkan kita, Ia selalu ada bersama dengan kita. Ia sesungguhnya mau kita memerlukan-Nya, mencari-Nya dan berteriak kepada-Nya.

Kita seringkali merasa bahawa kita mampu menghadap semua masalah itu tanpa Yesus, sehingga Ia sengaja membiarkan kita, supaya kita sedar sesungguhnya kita tidak mampu tanpa Dia.Itulah sebabnya ketika kita menghadapi masalah apapun, segeralah mencari Tuhan.

Baca Juga: Sekolah Dasar Pius Pemalang, Meriahkan HUT RI ke 77

Jangan mencari manusia, jangan juga tunggu kita menjadi putus asa baru ingat kepada-Nya. Ia selalu ada bagi kita, namun terkadang kita mengabaikan kehadiran-Nya dan merasa mampu melewati semua hal tanpa pertolongan-Nya.Sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengabaikan terlebih meninggalkan kita, Ia selalu ada bersama dengan kita. Ia sesungguhnya mau kita memerlukan-Nya, mencari-Nya dan berteriak kepada-Nya.

Baca Juga: Homo Laborans, Bekerja dan Nikmatilah Keringat Sendiri (Refleks Bebas atas Filsafat 'Kerja' Karl Marx)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Misteri Penyelenggaraan Bunda Maria Pasca Festival Golo Koe Labuan Bajo

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan