Iklan

Aku Ingin Pulang dalam Pelukannya

Saturday, 17 September 2022 | September 17, 2022 WIB Last Updated 2022-09-17T14:39:01Z

 

Aku Ingin Pulang dalam PelukannyaAku ingin pulang dalam pelukannya

Oleh: Marianus Elki Semit, OSM

InspirasiINDO.COM.-Ketika matahari terbit panasnya menerobos kepori-pori kulitku, sum-sum tulang kehidupan sehari-hari seakan-akan terbakar lenyap dalam api pengalaman.

Mengingat kembali segala kenangan yang telah berlalu rasanya jiwa ini berpisah dari raganya. Tinggal penyesalan selalu membekas, membungkus bilur-bilur duka di dalam hati. Aku selalu berpikir untuk kembali ke belakang, seandainya diriku seperti dulu pasti aku pasti menikmati kehidupan nyata yang sebenarnya.

Baca Juga: Civitas Akademika STP St.Petrus Keuskupan Atambua Gelar Wisuda Dan Missio Canonica

Sebuah penyesalan yang selalu terlintas dalam alur pikiranku. Aku tak sanggup lagi menjalani hidup ini tanpa dirinya. Aku harus kembali mencari sayapku yang hilang begitu lama dari waktu hidupku. Aku tidak bisa terus begini menipu diri dan menipu Dia. Diriku selalu menduakan titik fokus, dilema selalu memuncak dalam benakku, kecemasan menjadi-jadi tiada taranya. Aku harus keluar dari zona keterpurukan ini dan mencari sesuatu yang nyaman menurut keinginan diriku. Aku harus kembali berjumpa dengannya, aku tidak bisa melupakan dirinya, senyuman manisnya selalu menyapaku dalam kesepian.

Begitu lama tak berjumpa, walau pun sering Vidio call namun bagiku itu tidak akan bisa menghilangkan rasa rinduku. Aku sadar bahwa, aku sudah terperangkap dalam pelukannya, kini aku jatuh dan tak bisa bangkit lagi. Dulu, aku pernah berjanji padanya di saat berdua di samping kelas, berjalan bersama sembari menikmati panasnya trik matahari, janjiku waktu itu bahwa aku tidak akan melupakannya, walaupun maut memisahkan kita berdua. Jujur kita berdua sudah menjadi satu, namun apakah engkau masih bisa kembali lagi dalam genggaman pelukanku selamanya?

Waktu terus berputar pada galibunnya, rasa ini pun tak pernah hilang dari hatiku. Empat tahun lamanya sudah berlalu, namun aku masih berpendirian bahwa diriku masih setia menantimu. Harapanku tak pernah pupus selalu ditelan jarak. Rasa rindu selalu mengalir dalam setiap ingatanku. Harap dirimu selalu setia menanti aroma tubuhku yang telah lama kau hirupi.

Memang terkadang kita mempunyai pikiran yang sama untuk memilih orang lain untuk menjadi pendamping hidup, tapi aku yakin bahwa kita berdua selalu sehati dan sejiwa walaupun aku dan engkau dibatasi jarak. Kasih semua harapanku ini, kulantunkan dalam nada melodi penuh semarak cinta Tuhan, engkau harus tahu bahwa kita di satukan bukan karena sebuah keterpaksaan belaka, melainkan atas dasar cinta yang menyatukan kedua insan, walaupun aku sendiri di sini namun, hati ini tetap selalu untukmu. Ingat jangan katakan selamat tinggal, tapi katakanlah selamat bertemu lagi di lain waktu.

Kasih kini tiba saatnya aku kembali dalam pelukanmu. Pelukan manjamu yang selalu mengusik sanubariku. My hope engkau siap menerima aku, kasih aku tidak membutuhkan harta benda milikmu, yang aku butuhkan hanyalah kesetian, kejujuran, ketulusan hatimu menungguku. Semangatku tak pernah luntur. Semangatku selalu membawa sesuatu yang baru dalam diriku sendiri. Kesetiaanmu membuat hatiku mengebu-gebu. Aku tak bisa tahan lagi rasanya hati ini ingin mendorongku ke dalam kali cinta yang gelap. Ingat perpisahan itu bukanlah akhir dari segala-galannya. Walaupun diri kita dibatasi oleh ruang dan waktu, namun aku yakin bahwa doamu membuat aku dan engkau selalu bersama dalam menapaki hidup ini. Aku selalu bertanya-bertanya kepada kolegaku, mengapa aku selalu mengingat dia di setiap siarah perjalanan hidupku? Jawabnya sangat singkat, katanya karena engkau sudah menjadi bagian dalam hidupnya, aku pun kaget mendengarnya dan jawabannya benar sesuai dengan pengalamanku di saat bersama dengannya.

Memang benar sekali apa yang dikatakan oleh seorang bijak bahwa kita diajak untuk belajar menjadi mencintai, be loving. Jujur saja bahwa sulit bagiku untuk melupakan seorang perempuan yang aku cintai dalam diam.

Semoga harapanku menjadi nyata. Aku tidak mau menipu Dia yang menghadirkan saya di dunia. Kasih aku ingin kembali dalam pelukanmu yang hangat, aroma tubuhmu telah merasuki Sukma jiwaku. Kadang kala rasa rindu ini yang tak kunjung henti membuat diri ini tersiksa bertubi-tubi karena selalu memikirkan tentang engkau. Aku sangat takut dengan keadaan sekarang yang semakin menggelora membuat dirimu melupakan aku sekejap mata. Jujur sebenarnya aku takut kehilangan dirimu dari hidupku. Acap kali aku berpikir dalam keheningan, kapankah diriku ini menemukan sesuatu yang bermakna, bukankah Dia itu satu-satunya sempurna dalam hidupku, namun rasanya Sulit sekali mengfokuskan hati ini dengan-Nya. Memang benar diriku tidak pantas untuk-Nya, diri ini hanya untuk dunia yang menungguku di sana, dia yang selalu menantiku, menemaniku dalam kesepian. Kerinduan memang tak terelakan dalam ruang dan waktu yang  selalu menggema dalam sanubari ini. Detak jantung pun tak seperti biasanya, nafas terengah-engah.

Baca Juga: Buka Matamu Saudara dan Surat Kecil Untuk Pendidik (Puisi-puisi Fransiskus Rivaldo Santoso)      

Hasrat ingin memelukmu tak pernah berhenti selalu merong-rong di setiap sela sum-sum kehidupanku. Setiap saat dikala aku dirundung kedukaan engkau selalu berjalan bersamaku. Di kala matahari bersinar engkau sentiasa memancarkan wajahmu yang manis, aroma parfum di tubuhmu membuatku selalu mengingatkan dirimu di setiap detik hirup nafasku. Tak ada lagi kata-kata yang harus aku sampaikan lagi kepadamu walau pun ucapanku hanya sebagai penyembuh luka hati ini, harapanku angin setia menjadi sarana pembawa pesan rinduku kepadamu. Kasih masihkah engkau ingat di saat kita bersama saling berbagi cerita hidup yang telah kita lakukan. Aku harap engkau masih mengingatnya dalam lubuk hatimu karena kenangan itu akan menjadi kisah yang membekas tak terlupakan di dalam hidupku dan hidupmu. Don’t leave me, because i stil love you forever more.

The motivation for this article is a dilemma in life being a seminarian.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aku Ingin Pulang dalam Pelukannya

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan