Iklan

Aku Yang Ditinggalkan (Cerpen Adelina Bete)

inspirasiindo
Wednesday, 5 October 2022 | October 05, 2022 WIB Last Updated 2022-10-06T06:02:47Z

Aku Yang Ditinggalkan (Cerpen Adelina Bete)

Oleh: Adelina Bete

(Sie Dokumentasi dan Publikasi) 

Seorang gadis mungil menaiki anakan tangga menuju pojokan atas gedung Mgr Sulama yang sudah menjadi tempat favoritnya untuk melihat senja di sore hari. Senja yang begitu indah memanjakan mata, membuat para penikmat senja enggan untuk berpaling terlebih gadis mungil yang sekarang ditinggal pergi oleh kekasihnya. Gadis mungil itu duduk dengan kekhasannya, mengambil handphone untuk memotret senja bersama matahari yang sedikit lagi akan menghilang. Menghilang seperti kekasihnya yang pergi tanpa pamit.

Seusai memotret gadis itu melihat hasil potretannya sambil tersenyum. ‘indah’ katanya. Seandainya duniaku seindah warnamu, mungkin aku akan sangat bahagia. Ah… sudahlah! Semuanya telah berubah bersama waktu yang terus berjalan. Gadis mungil itu membatin.

Hari ini adalah hari Minggu tanggal 10 Oktober 2021. Hari yang sangat manis menurutku. Sebab, biasanya aku selalu bersamanya, bercengkerama semua hal tentang aku dan dia yang akan menjadi ‘kita’ kelak. Namun hari ini tidak semanis itu, semua berbanding terbalik dari hari-hari sebelumnnya. Hatiku hancur berkeping-keping ketika mengetahui dia telah kembali ke Penjara Suci. Iyah…Penjara Suci itu tempat ia berdiam diri untuk merapalkan doa kepada Sang Pencipta untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Aku terpuruk. Air mataku jatuh perlahan-lahan membasahi pipiku. Aku menangis histeris sambil memegang dadaku yang terasa sesak. Apa salahku? Kenapa pergi begitu saja tanpa pamit? Seegois itukah kamu? Aku bermonolog dalam tangisku.

Seusai menangis dan meluapkan perasaan sakitnya, gadis mungil itu pergi ke tempat yang selalu ia kunjung disaat sedang suka  maupun duka untuk menenangkan hati dan pikirannya. Sampai di tempat tersebut gadis mungil itu duduk pasrah sambil menatap Sang Bunda dengan matanya yang sembab.

“Bunda aku sangat mencintainya. Aku mohon kembalikan dia kepelukanku. Aku mohon, Bunda. Tolong sampaikan semua permohonanku pada-Nya. Kembalikanlah dia kepelukanku, Bunda?” pinta gadis mungil  itu dalam diam sembari menghapus air matanya yang terus berlinang.

Dalam diam gadis mungil itu baru  menyadari dan mesara bahwa “ternyata ditinggalkan” itu sakit. Apalagi ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya. Ah… merasa semesta mempermainkan perasaanku!. Ini tidak adil bagiku Tuhan, aduh si gadis mungil itu pada Sang Pemberi Cinta.

Selama kekasihnya kembali ke Penjara Suci, gadis mungil itu sangat murung dan menyendiri bersama sepi yang ditepi. Hari-harinya dilalui dengan air mata. Tiga bulan lamanya gadis mungil itu terpuruk dengan kepergian kekasihnya yang hilang tanpa kabar bak ditelan bumi. Disetiap doa yang disemogakan bisa bertemu kembali dengan kekasihnya atau mendapat kabar darinya.

Hari-hari begitu cepat berlalu bersama dengan sang waktu yang berjalan, namun  tidak dengan gadis mungil, berambut gimbal itu yang berlalu dari masa lalunya. Gadis mungil, berambut gimbal itu masih berada  pada mode yang sama yakni menginginkan kekasihnya kembali. Dia selalu menanti kekasihnya, meskipun kekasihnya sudah kembali ke pilihannya, menjadi pengikut Kristus.

Semua kenangan pahit yang ia alami selama kekasihnya pergi tidak lupa ia catat dalam buku hariannya. Buku catatan hariannya menjadi teman curhat di saat dia merindukan kekasihnya.

Sebait Sajak Untuk Kekasihku

Teruntukmu...

Orang yang jauh di sebrang lautan Flores

Apa kabar dirimu?

Aku harap kamu baik-baik saja di sana

Aku sangat merindukanmu

Aku ingin melihat wajahmu, senyumanmu dan tawamu.

Ketahuilah setiap kali merindukanmu selalu kutulis dalam catatan harianku

Kepergianmu yang begitu saja membuatku tak mengerti apa artinya aku bagimu

Sampai saat ini kamu dan aku masih diam dalam tanya tanpa jawaban

Dari jauh aku berharap semoga yang kamu semogakan tercapai

Tetap fokus dan jangan lupa berserah kepada-Nya

Kan ku bantu aminkan dalam setiap doaku

Agar semoga yang kita semogakan diaminkan.

Suatu Sunja

 Sudut Gedung Stipas, 23 November 2021.

 

***

Perkenalkan namaku Adelaide. Teman-temanku biasa menyapaku Del. Aku adalah gadis mungil berwajah judes, berambut gimbal dan berhati dingin sedingin es di Kutub Selatan tapi penyayang. Karena memiliki sifat yang terakhir ini meskipun ditinggalkan berulang kali tetap saja sayang. Itulah aku, wanita kuno dalam asmara.

Empat tahun silam aku jatuh cinta dengan Si Kesatria tampan yang seiring berjalannya waktu statusnnya berubah menjadi Pemuda Religius berwajah tampan, berhati putih dan dengan dibaluti jubah putih nan Malaikat semakin menunjukkan keanggunan dan kewibawaannya. Penampilannya yang sederhana dan apa adanya  membuatku jatuh hati sampai lupa diri bahwa dia adalah milik Tuhan.

Setiap doa yang kupanjatkan kemarin Tuhan mengabulkan dan mengembalikan yang kuinginkan dan kuharapkan. Namun yang kuinginkan tidak menginginkan aku yang menginginkannya. Dia kembali dengan memilih hal lain bukan aku. Aku pun ditinggalkan lagi untuk kedua kalinya.

Kepergiannya untuk yang kedua kali membuatku semakin memahami apa artinya dunia asmara. Ternyata dunia asmara itu serumit ini. Seandainya dari awal aku tahu mungkin aku tak akan pernah jatuh cinta denganmu, dan dengan siapa saja nantinya.

Sulit bagiku bila mencintai seorang yang tak searah dan tak sejalan. Sebab menyatukan dua kepala jadi satu itu bukanlah hal yang mudah, semudah kita membalikan telapak tangan. Butuh pikiran yang jernih untuk memahami sebelum memutuskan karena, “kalau meyatukan dua kepala jadi satu saja susah apalalagi seraga dan serumah.”

Terima kasih Tuhan atas lika-liku hidup yang Engkau berikan kepadaku. Semoga semua yang telah kulewati menjadi pelajaran bagiku untuk menjadi pribadi yang tangguh dan dewasa.

Untukmu kekasihku yang kini masih diam dalam tanya, terima kasih. Darimu aku belajar banyak hal tentang artinya dinamika hidup dan kehidupan dalam dunia asmara.

Terima kasih untuk diriku yang meski jatuh berulang kali, disakiti, dikhianati, dan ditinggalkan  tetapi masih bertahan dan berdiri kokoh hingga saat ini. Kamu wanita hebat dan luar biasa!.

Apa pun itu jalani dan nikmati.

Syukuri setiap hal yang kau alami tiap hari

 Boleh patah tapi jangan mematahkan.

Boleh sakit tapi jangan menyakitkan.

Semua akan indah pada waktunya.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aku Yang Ditinggalkan (Cerpen Adelina Bete)

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan