Oleh: Giselle, Grace, dan Nikita
Para penulis merupakan Siswa Kelas IX
Artikel ini adalah sajian refleksi dari Giselle, Grace dan Nikita. Apa yang terjadi di Indonesia hari-hari ini (persoalan)? Bagaimana hal itu terjadi? Bagamana mengatasi persoalan tersebut? Tiga pertanyaan tersebut kiranya membingkai uraian tulisan di bawah ini.
Ironi Perayaan Kemerdekaan
Pada bulan Agustus disetiap tahunnya, Indonesia merayakan perayaan agung dan bersejarah. Di pertengahan bulan, tepatnya 17 Agustus menjadi puncak perayaan. Agustus menjadi saksi anak-anak bangsa meriahkan perayaan kemerdekaan, hari ulang tahun kemerdekaan.
Tahun ini (2025) di bulan penuh bersejarah yakni Agustus, yang seharusnya dirayakan dengan kemeriahan kemerdekaan, justru menjadi tidak kondusif, serta menimbulkan duka, amarah, dan kericuhan bagi masyarakat Indonesia.
Warga Indonesia menjalankan haknya dengan berdemonstrasi di DPR, namun tindakan tersebut memicu kerusuhan, bahkan penjarahan dimana-mana sehingga melibatkan banyak orang, seperti anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), mahasiswa dari berbagai kampus, masyarakat biasa, Polisi, TNI (Tentara Nasional Indonesia), ojek online, hingga artis atau influencer. Aksi tersebut dimulai pada tanggal 25 Agustus. Demonstrasi terjadi hingga di beberapa kota.
Demonstrasi: Konfirmasi Kebijakan
Hakikatnya aksi demonstrasi sudah menjadi cara yang sering dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk menyuarakan pendapat. Demontrasi juga dapat dimaknasi sebagai kesempatan masyarakat untuk mengkonfirmasi kebijakan pemerintah. Menyanyakan sejauhmana progres kerja mereka sebagaimana sudah dijanjikan pada masa kampanye.
Sederetan kegelisahan masyarakat terungkap melalui aksi bersama. Lantas apakah penyebab atau latar belakang utama pada demonstrasi kali ini? Dari beberapa sumber yang telah dilansir, kami mendapat penyebab atau latar belakang utama dalam demonstrasi kali ini adalah kenaikan gaji dan tunjangan mewah DPR yang dianggap fantastis di tengah himpitan ekonomi masyarakat sehingga rakyat merasa tidak adil.
Kriminalitas dalam Demokrasi
Di tengah berjalannya demonstrasi, ada beberapa tindakan yang menimbulkan korban kecelakaan, luka ringan, luka parah, hingga yang terparahnya ada korban kematian. Salah satunya yang sedang ramai diperbincangkan dimana ada ojek online terlindas oleh mobil Brimob di tengah kalangan demonstrasi.
Selain kejadian tersebut, ada kejadian lain yang juga ramai diperbincangkan oleh masyarakat, seperti terbakarnya gedung DPR dan fasilitas umum (halte Transjakarta, gerbang tol, dan stasiun MRT). Sehingga, menimbulkan akibat yang membuat masyarakat terhambat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Terutama dalam aspek pendidikan yang membuat beberapa sekolah harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara online atau daring. Akibat hal tersebut, kegiatan pembelajaran menjadi tidak terlalu efektif bagi para pelajar.

Demonstrasi: Menyuarakan Hak dalam Demokrasi
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang layak diterima dan harus dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Jika permasalahan dan aksi demo tersebut dikaitkan dengan hak dan kewajiban, seharusnya setiap pihak berhak memberikan dan menyuarakan pendapatnya secara adil, karena demo atau demonstrasi merupakan salah satu hak konstitusional yang merupakan bentuk pelaksanaan kedaulatan rakyat, terdapat dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Dari sisi kewajiban masyarakat Indonesia dalam demonstrasi adalah menaati segala hukum yang berlaku, menghormati orang lain, menjaga ketertiban, keamanan, dan keselamatan setiap pihak yang bersangkutan.
Sedangkan, kewajiban dari sisi pihak yang berwenang dan anggota politik di Indonesia adalah menjaga dan memahami situasi, ketertiban, keamanan, serta keselamatan setiap rakyatnya, mendahulukan kepentingan rakyat, karena Indonesia memegang prinsip dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Mencari Jalan Keluar
Aksi protes dalam demonstrasi yang berujung pada tindakan kriminalitas, vandalisme dan bahkan hingga sampai pada kematian adalah tindakan melanggar kemanusiaan. Karenanya tidak dapat dibenarkan. Apapun alasan dan sispapun pelakunya. Substansi dari demontrasi adalah menyampaikan aspirasi sebagai wujud dari demokrasi. Kebebasan berpendapat.
Bercermin dari kejadian tersebut, adapun solusi yang kami temukan adalah seharusnya pihak tertentu, seperti DPR melihat dan mementingkan kebutuhan rakyat yang masih berkekurangan. Selain itu harus mengetahui batasan dalam menyuarakan pendapat kita melalui demonstrasi dan setiap pihak bisa saling menghargai dan mendengar pendapat masing-masing tanpa melibatkan kemarahan yang tak terkendali. Demikian halnya sebagai pelajar, kita juga bisa ikut berkontribusi dengan cara tidak ikut memperkeruh suasana.
Mencari Jalan Keluar
Aksi protes dalam demonstrasi yang berujung pada tindakan kriminalitas, vandalisme dan bahkan hingga sampai pada kematian adalah tindakan melanggar kemanusiaan. Karenanya tidak dapat dibenarkan. Apapun alasan dan sispapun pelakunya. Substansi dari demontrasi adalah menyampaikan aspirasi sebagai wujud dari demokrasi. Kebebasan berpendapat.
Bercermin dari kejadian tersebut, adapun solusi yang kami temukan adalah seharusnya pihak tertentu, seperti DPR melihat dan mementingkan kebutuhan rakyat yang masih berkekurangan. Selain itu harus mengetahui batasan dalam menyuarakan pendapat kita melalui demonstrasi dan setiap pihak bisa saling menghargai dan mendengar pendapat masing-masing tanpa melibatkan kemarahan yang tak terkendali. Demikian halnya sebagai pelajar, kita juga bisa ikut berkontribusi dengan cara tidak ikut memperkeruh suasana.
No comments:
Post a Comment