Untuk Diri Dalam Gelap
Kini kau bersujud di hadapan rasa sesalmu
Terkutuk untuk merasa bersalah
Menangislah,
Biarlah kau menatap wajahmu dalam hidupmu
Terlalu gelap di sana
Aku tahu
Dunia ini gelap
Tidak ada satu pun yang bisa kau lihat
Selain wajahmu yang melemparimu dalam
ingatanmu
Di sanalah kau kehilangan masa lalu
Dan kini kau sesali
Kesia-siaan adalah takdir yang pasti kau
sadari
Engkau tahu bukan?
Malam itu gelap
Biarlah kau menatapnya
Sebab tidak ada yang perlu kau tanyakan
Selain mengenal dirimu dalam gelapnya
hidupmu
Jika Ini Salahku
Hati meringis kesakitan atas peristiwa
hidup
Yang
terus mencekam dan mencarik keutuhan diri
Tubuh lemah-lesuh
Tak berdaya di altar derita
Tak dapat berpikir apa lagi yang harus
kubuat
Hanyalah air mata yang terus berdurai
Membasahi sebagian tubuh ini
Entah apa dan mengapa
Hembusan suara hati sendu menahan pilu
Kucoba untuk menerima semuanya ini
Jika inilah salah dan kelalaianku
Namun ku menderita dan tersiksa
Bahkan terhimpit dalam kebahagiaanmu
Kini kusadari dan relakan perasaan ini
Mungkinkah ada yang lebih baik
Untuk hati yang resah
Namun
bukan dari penderitaan ini
Duka Dihamparan Rasa Percaya
Kuberlangkah mengikuti jalan-Mu
Kupercaya Engkau selalu bersamaku
Menjejaki jalan yang terjal dan bebatuan
Aku terluka, duka di hamparan rasa percaya
Demi menggenapi sajak-sajak pengharapan
Kutahu ini jalan salib berat
Terkadang merasa enggan untuk berlangkah
Sering
kali kumenyangkal dan ingin segera pergi
Biar semuanya ini berakhir
agar narasi ini tidak lahir lagi
dalam diri kecil ini
Namun, Engkau baik
Membiarkan rintihan hati ini mengerti bahwa
jalan ini sulit
Tuhan maafkan kesalahanku
Ku ingin kembali.
MARIA PENGHARAPANKU
Nama-Mu melebihi segala nama
Keagungan-Mu tak ada hentinya
Kasih dan kesetian-Mu takan pudar
Kepada aku manusia yang salah dan lemah ini
Aku kadang tidak yakin bila engkau
bersama-Ku
Namun engkaulah tempat pengharapan dan
perlidungan bagi setiap hidupku
Di saat untung dan malangnya nasib
hidup-Ku yang istimewa ini
Hanyalah Engkau seorang perawan yang tak
bernoda dan Mulia yang selalu melindungi aku
Di saat aku berseru Engkau tak jenuh
mendengarkan
Karena Engkau adalah ibu pelindung bagi Aku
yang bernoda ini
Aku tidak bisa membayar semuanya dengan
harta benda
Namun aku akan tetap setia dalam
bimbingan-Mu
Tolonglah aku disaat aku tak berdaya
Bantulah aku di saat aku lemah dan lelah
Bangkitkanlah aku di saat aku tergoncang
Ooo Maria ibu pengharapan abadi-Ku
Oleh: Fr Krisanto M. Lafu Babu, OSM
No comments:
Post a Comment