![]() |
Menulis merupakan salah cetusan spiritualitas dasariah manusia. Bahwa daya/energi menulis sebetunya ada disetiap orang. Hanya saja apakah kita merasakannya dan berani untuk menghidupinya, mengembangkannya sebagai bagian dari karakter bawaan kita atau tidak? Mengembangkannya secara berkelanjutan (kontinu).
Lukisan adalah hasil karya seni dari pelukisnya. Kemahiran pelukis perpatri dalam tata letak warna dan kepastian guratan garis-garis. Sehingga kelihatannya menarik. Demikian juga halnya dengan tulisan. Tulisan juga sebuah seni.
Keahlian penulis dalam menulis mengalir dari ide, gagasan, konsep, batin yang dinyatakan dalam bentuk tulisan. Lantas di mana letak seninya? Menulis memiliki metode, pola, standar yang harus dipelajari dan diperhatikan. Metologi penulisan ibarat kompas yang mengarahkan locus sebuah tulisan. Dengan adanya metode tulisan memiliki keterarahan, adanya sitematisasi penulisan.
Nah, apakah teman-teman mau menulis? Bagaimana membuat tulisan? Di bawah ini, kami sajikan tips yang dapat membantu anda dalam mengasah kemampuan menulis anda.
1. Banyak membaca, membaca apa saja. Dengan banyak membaca, saya dan anda akan punya banyak wawasan yang luas dan tidak ketinggalan informasi.
2. Belajar dengan melihat contoh tulisan orang lain. Melihat contoh tulisan orang lain tidak dimaksudkan untuk meniru konten atau idenya tetapi belajar cara dan teknik penulisannya.
3. Lihat atau amati lingkungan sekitar kita. Peristiwa hidup sehari-hari yang kadang kita abaikan dapat manjadi bahan Ide atau gagasan menarik untuk dijadikan sebuah tulisan.
Contoh:
Setiap hari kita melihat seorang bapak tua profensinya petani, berangkat kerja pagi dengan memikul pacul dan pulang sore.
Pernahkah kita mencari tahu tentang sosok petani tersebut?
Di mana dia tinggal? Apakah punya keluarga? Anaknya berapa? Alasan dia bekerja membanting tulang?
Barangkali dari fenomena semacam itu menjadi sebuah tulisan yang menarik bahwa pak petani dengan hasil karya kerja kerasnya telah membiayai kehidupan keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya. Bisa juga anak-anaknya sudah sukses, tapi ia tidak mau hidupnya tergantung pada kesuksesan anak-anaknya. Tidak mau merepotkan anak-anaknya.
Bukankah ini menjadi sebuah cerita yang menginspirasi. Kalau kita tidak mencari tahu bagaimana peristiwa itu dikatakan menarik atau tidak.
Demikian artikel yang dapat kami sajikan. Apakah ini membantu? Tulis di kolom komentar!
No comments:
Post a Comment