Luka Dalam Gelap (Cerpen Fr Ryo Pranoto, OSM)
Oleh: Fr Ryo Pranoto, OSM
InspirasiINDO.com-Angin yang sesah memikul desahnya keranda resah yang gesa. Sebelum lenyap, sayap-sayap yang patah mematahkan semangat Krisno. Krisno duduk termangu di depan teras kelasnya. Matanya menatap ke sana sini. Dadanya terasa sesak. Balutan rasa sakit yang menimpanya di masa silam dialaminya kembali. Mengingat kenangan saat orang yang dicintainya telah kembali ke sang Ilahi. Ia pun merasa cintanya telah dikubur dalam peti kepergian kekasihnya. Duka menutup seluruh saat-saat bahagia bersama kekasihnya. Bahkan ia tak pernah melawati hari-harinya tanpa dirundung rasa sakit yang perih. Sekarang ia hanya mengambil sepintal benang untuk menjahit hati yang telah disobek oleh kenangan-kenangan pahit di masa lalunya.
Baca Juga: Sekolah Dasar PiusPemalang, Meriahkan HUT RI ke 77
Masih membekas dalam ingatan Krisno, ketika semester tujuh masa kuliahnya di salah satu Universitas di Kota Ruteng, Riyani, kekasihnya harus berhenti kuliah. Kejadian yang menimpa Riyani ketika melakukan bimbingan skripsi dengan dosen pembimbingnya belum berhasil diselesaikan. Waktu itu Riyani diajak oleh dosen melakukan hubungan intim dengan catatan skripsinya akan dihandlekan oleh Frank, dosennya. Frank menjanjikan kepastian akan menyelesaikan skripsi Riyani. Riyani tergiur dan tertidur di bawah rayuan maut Frank, dosennya. Malam gelap dan sepi, tak ada suara semesta pun yang menakjubkan di malam itu, selain desahan suara jiwa yang bermesraan di kamar sial. Kesialan brutal merenggut nyawa impian Riyani. Riyani tertidur pulas di dalam batin penyesalan.
“Ah,,,, Tuhan ampunilah aku, sebab aku berdosa terhadap-Mu”.
Riyani merintih sedih dan menyesal atas perbuatan yang dilakukannya bersama dosennya. Riyani tersiksa dalam sesalnya. Mengapa orang pintar seperti dosen berbuat bodoh? Barangkali kebodohan yang paling sadis adalah tunduknya nalar kritis orang pintar oleh hawa nafsu sebentar. Riyani bergumam dalam diam.
Hari demi hari, Riyani hidup seperti seorang pelarian. Ingin melarikan diri dari kenyataan dan dari saat-saat yang paling sedih. Tapi, kutukan telah menyerahkan dirinya kepada kegagalan. Penyesalan meliputi hatinya. “Hancur dan terbakar harapanku. Frank telah merenggut mahkota kewanitaanku. Sekarang dia sama sekali tidak menghiraukan aku. Setiap kali aku pergi memberi tahu bahwa sekarang aku sedang hamil, tapi dia tidak pernah menyediakan sedikit waktu untuk berbicara. Bukan hanya itu saja, saat ini skripsiku belum selesai dan selalu direvisi terus menerus. Aku ini manusia bodoh. Aku adalah manusia sial. Kegagalan berpihak padaku. Luka dalam gelap hanya meneruskan penyesalan menziarahi kuburan impianku. Gelap sial malam itu yang pernah kujumpai. Aku menyesal,,,,,, Tuhan, aku tak mampu lagi menjalani hidup ini. (Riyani merintih penyesalan yang mendalam).
Frank adalah laki-laki tidak bertanggung jawab. Bukan hanya Frank, laki-laki yang tidak bertanggung jawab, ada banyak laki-laki yang datang hanya mencari kesenangan dan kenikmatan di atas lembutnya tubuh wanita. Dengan janji setia dan berpura-pura tulus, laki-laki menundukkan kepala wanita. Setelah puas menikmati tubuh wanita, laki-laki pergi seolah-olah tanpa beban. Hai laki-laki, celakalah hari bahagiamu. Kesedihan akan menimpamu, sebab luka dan duka perempuan akan mengutuk jiwamu. Beban hidup akan terus mengejar mimpimu. Hari-hari hidupmu berwajah gelap, kematian rezeki segera datang membawa malapetaka. Kalian dilahirkan dari rahim wanita, kalian akan tersiksa pada keadaan yang paling tragis dalam hidup ini. Madah-madah benci yang dilantunkan Riyani sebelum kepergiannya.
Kematian tragis dipilihnya dengan menggantungkan diri di kamar kosnya menjadi pilihan terakhir untuk mengakhiri semua kesedihan dan keputusasaannya. Riyani meninggal dalam beban. Keputusan untuk mengakhiri hidupnya merupakan cara terbaik dan jalan termudah yang paling baik baginya. Ah,,, begitulah wanita. Mereka lemah lembut dalam segala hal. Mereka selalu mengandalkan perasaan dalam memecahkan masalah. Mereka sering jatuh dalam kata-kata. Saya tidak menyebut mereka makhluk lemah.
Baca Juga: Rendah Hati danKesetiaan
Mereka adalah roh-roh cinta yang menjelma menjadi manusia. Tapi, mereka sering kali menyembunyikan derita agar terlihat ceria. Entahlah,,,apa yang membuat mereka menipu diri demi terlihat baik. (Krisno bergurau dengan merenungkan Kepergian Riyani). Krisno melanjutkan nada sesalnya,, Riyani, tegah sekali dirimu memberi kesucianmu kepada pria pengecut, Frank, dosenmu, hanya demi menyelesaikan skripsimu! Bukankah engkau dididik untuk menjadi cerdas, pintar dan pandai? Bukan hanya engkau, Ny, yang mengalami pengalaman buruk itu dengan dosen. Barangkali ada banyak wanita sepertimu yang memberikan kesucian diri mereka hanya demi menyelesaikan skripsi. Tapi, terkadang mereka memilih hal itu agar mereka tidak pusing untuk menghadapi kesulitan-kesulitan dalam kuliah.
Riyani,,,, aku akan selalu mengingatmu dalam doa-doaku. Semoga engkau bahagia di surga. Aku tak akan melupakan dirimu sampai aku tertidur dalam ranjang kematian.
No comments:
Post a Comment