PENGAGUM RAHASIA
Aku
mengagumimu tuan
Aksara
yang kuguratkan pada dinding atma,
Tak
mampu membahasakanmu,
Yang diam dan bersemadi
dalam hening yang tak terhampir gemuruh.
Tuan,
Mungkin
aku salah prihal mengagumimu.
Kadang
sakit merasang hati,
Kadang
bahagia yang tak terkatakan.
Tuan, kunamai itu
fenomena luka dalam suka.
Ketika
ombak mengoyang karang,
Aku
pun tak bisa mengusik hadirmu,
Tapi
cukuplah kalau tuan ada
Dalam mimpi indahku.
Tuanku,
Mengapa
ketika memandangku,
Detak
jantung ini berdenyut begitu cepat?
Mengapa detak jantung ini
tak karuan, tuan?
Tuanku,
Pada
rupamu, ingin kutuliskan sebait sajak,
Yang lahir dari hening
bisuku.
Tuanku,
Sampai kapan aku terus merahasiakannya darimu?
Suatu hujan, ketika langit masih setia mengguyur bumi.
Kalimo, medio September 2022.
Penulis: Michael Ibali Kaladana
Editor:
Fr. Ryan
No comments:
Post a Comment