Iklan

Saverius Banskoan Cs dan Impian Desa Model di Boleng

Thursday, 22 September 2022 | September 22, 2022 WIB Last Updated 2022-09-22T08:23:26Z

 

Saverius Banskoan Cs dan Impian Desa Model di BolengSaverius Banskoan Cs dan Impian Desa Model di Boleng

Oleh: Sil Joni*

Labuan Bajo, Inspirasiindo.com-Tinggal 7 hari lagi, publik pemilih (termasuk Desa Golo Sepang) akan berduyun-duyun ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna memilih dan mendapatkan pemimpin yang berkualitas dan berkapasitas di tingkat Desa. Saverius Banskon cum suis (Cs) mesti berjibaku dalam merebut simpati publik untuk mendapat mandat politik menjadi Kepala Desa Kades) Golo Sepang.

Setiap ada kesempatan berjumpa dan berdiskusi dengan salah satu dari 5 calon Kades Golo Sepang, saya sering mengatakan bahwa Golo Sepang itu 'sangat seksi', minimal untuk konteks politik di Kecamatan Boleng. Keseksian Desa ini, tidak hanya dilihat dari melimpahnya stok sumber daya alam (SDA), tetapi juga mengacu pada posisi dan statusnya sebagai Desa yang berada di pusat Kecamatan.

Baca: Merawat Cinta MenggapaiCita (Refleksi Poferello)

Sayangnya, meski berada 'di pusat Kecamatan Boleng', tidak membuat 'wajah Desa Golo Sepang' lebih elegan dari desa lainnya di Kecamatan ini. Dari Kepala Desa ke Kepala Desa, Golo Sepang relatif kurang berkembang, berjalan stagnan bahkan bergerak mundur.

Golo Sepang di bawah kepemimpinan dua Kades sebelumnya, berjalan datar-datar saja. Kades Darius Daut harus mendekam dalam penjara karena tersandung kasus korupsi, persis sebelum masa kepemimpinannya belum berakhir. Sedangkan, Kades Aco, kita tahu, pergi mendahului kita ke dunia akhirat, sebelum tanggung jawabnya rampung ditunaikan. Praktisnya, tidak ada catatan gemilang yang ditorehkan selama 10 tahun itu.

Padahal, dari sisi 'potensi alam' (keunggulan komparatif) desa ini tergolong 'desa kaya'. Bagaimana tidak? Lahan pertanian (kering dan basah) di Desa ini cukup luas dan menjanjikan. Dengan kondisi semacam ini, Desa ini tentu mempunyai potensi yang bagus dalam bidang perkebunan dan peternakan.

Selain itu, jangan lupa, Desa ini juga menyimpan potensi yang tidak kalah menjanjikan dalam bidang kelautan. Ekosistem bahari dengan 'hutan bakau' yang begitu eksotis dan memesona, menjadi habitat ideal 'kepiting dan udang' dengan kualitas jempolan. Dengan latar semacam itu, Desa ini juga sebenarnya bisa 'direkayasa' menjadi salah satu desa wisata bahari terbaik di Manggarai Barat (Mabar).

Baca: Meningkatkan Kesadaran akanKebersamaan (Belajar Dari Budaya Lonto Leok Manggarai)

Sayang, Golo Sepang relatif 'terbelakang' dari sisi keunggulan kompetitif. Pelbagai 'sumberdaya' yang mengagumkan itu, gagal dikonversi menjadi instrumen peningkatan kualitas kemaslahatan publik. Desa ini belum mendapatkan sosok pemimpin yang punya kapasitas sebagai 'pembangkit energi publik' untuk memberdayakan atau mengoptimalkan segenap potensi yang berseliweran dan masih 'terpendam' di Desa ini.

Di tengah latar 'buram' itu, masa kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sedang digelar. Pilkades sejatinya, tidak hanya sebagai ajang 'pengartikulasian' hak politik, tetapi lebih dari itu Pilkades menjadi momen bagi publik untuk menyeleksi dan menentukan secara demokratis dan fair pemimpin yang relatif mampu menterjemahkan ekspektasi publik. Pilkades menjadi 'jembatan' untuk memastikan Desa ini akan beralih menuju Desa yang lebih baik atau tidak.

Menarik bahwa dalam gelanggang kontestasi Pilkades Golo Sepang kali ini, para aktornya berasal dari kalangan muda dengan latar dan debut akademik yang bagus. Saya dengar semua kontestan dalam Pilkades itu bergelar 'sarjana' dan relatif muda. Yang saya ingat, kebetulan namanya sering disebut dalam media, adalah Saverinus Banskoan.

Baca: Mencintaimu Terus!

Kehadiran 'para sarjana' dalam pentas Pilkades edisi 2022 ini, diharapkan bisa meniupkan angin perubahan untuk 'Desa Golo Sepang' ke depan. Tentu, bukan soal muda secara biologis-fisik yang ditonjolkan, tetapi muda dari segi ideologis. Harapannya adalah para kandidat yang sarjana itu, mesti secara kreatif memasarkan ide-ide segar dan bermutu dalam ruang publik, terkait skema dan model pembangunan Desa Golo Sepang berbasis pada pembacaan yang akurat atas potensi yang ada di Desa ini.

Karena itu, publik pemilih di Desa Golo Sepang mesti 'mencerna dan menakar' secara kritis setiap produk politik yang keluar dari mulut para kontestan itu. Kecermatan itu menjadi modal dalam menentukan 'preferensi politik' pada kandidat tertentu. Diharapkan agar publik tidak 'terkecoh' dengan tampilan fisik dan retorika dangkal dan murahan dari para pemain itu.

Intensi utamanya adalah 'mecari tipe pemimpin' yang punya kualifikasi mumpuni untuk membawa Golo Sepang menjadi Desa Model di Kecamatan Boleng. Kepala Desa mesti mempunyai sejumput 'imajinasi politis' bagaimana menjadikan Golo Sepang sebagai Desa rujukan'. Kita membutuhkan pemimpin yang punya visi politik terukur.

Indikator sebagai Desa Model itu adalah adanya lompatan kemajuan dan derajat kesejahteraan publik di bawah kepemimpinan sang Kepala Desa (Kades) terpilih. Itu berarti 'sang Kades' sukses menorehkan prestasi fenomenal dalam 'mengotimalkan' potensi sumber daya di Desa itu melalui desain dan implementasi kebijakan publik yang pro pada dimensi kebaikan bersama.

Dengan demikian, berbicara tentang 'pola pembangunan Desa', Golo Sepang bisa menjadi referensi. Jika Desa di Pusat Kecamatan mengalami kemajuan yang pesat, maka itu bisa menginspirasi dan menstimulasi Desa lain di Kecamatan Boleng untuk berlari pada lintasan yang sama.

Saya kira, visi menjadikan Golo Sepang sebagai 'Desa Model',  bukan isapan jempol atau mimpi di siang bolong jika dikonfrontasikan dengan besarnya potensi sumber daya di Desa ini dan membaiknya proses penjaringan pemimpin di level Desa saat ini. Ada banyak 'orang muda' yang sarjana yang sudah mencetak prestasi baik di Mabar. Kontestasi Pilkades Golo Sepang tahun 2022 bisa menjadi momentum strategis bagi 'calon Kades' untuk mewujudkan visi politik di atas.

Baca: Pelatihan SertifikasiKompetensi di SMK Stella Maris

Saverius Banskoan, SH cum suis, tentu mempunyai tanggung jawab moral untuk memanifestasikan ideal politik itu. Untuk itu, partisipasi publik dalam 'mendapatkan' pemimpin yang berkualitas di Desa Golo Sepang, menjadi sebuah keharusan. Pilkades Golo Sepang mesti 'naik kelas', dalam arti mampu menghasilkan pemimpin yang cerdas dan kreatif menghadirkan perubahan demi perubahan di daerah ini.

*Penulis adalah warga kampung Nampar. Sekarang berdomisili di Watu Langkas.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Saverius Banskoan Cs dan Impian Desa Model di Boleng

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan