InspirasiINDO.Com. Suatu hari diawal tahun pelajaran sekolah, saya masuk ke ruang kelas 1. Di sela penyampaian materi saat pelajaran, saya mengamati dua siswa yang bagi saya wajahnya mirip. Ketika diusut ternyata keduannya saudara kembar. Awalnya sulit bagi bagi saya membedakan satu dengan yang lainnya. Bahkan kadang saya keliru menyebutkan namannya .
Setelah pertemuan yang pertama itu, di kesempatan lain saya sering menjumpai mereka, biasanya ketika jam istirahat sekolah. Dan perlahan saya bisa membedakan keduanya, mana yang kakak dan mana yang adik.
Pengalaman di atas adalah sebuah kisah untuk mengantarkan saya pada pembahasan kenyataan fakta keunikan manusia. Pengalaman tersebut hendak menegaskan bahwa setiap manusia itu diciptakan sebagai citra Allah yang unik. Keunikan menjadikan manusia sebagai ciptaan yang istimewa.
Dalam banyak aspek kesamaan termuat juga fakta perbedaan yang menjadikan setiap pribadi itu unik. Dalam aspek kesenian misalnya, Ada orang yang ahli dibidang musik, ada yang sukanya menyanyi. Sementara dalam aspek psikologis/kaakter, ada yang karakternya halus ada pula yang tegas dank keras. Dengan kata lain tidak ada manusia yang sama persis dengan yang lain. Setiap pribadi ada dalam ruang kekhasannya masing-masing.
Dalam tatanan ciptaan, manusia diciptakaan secara berbeda dengan ciptaan lainnya (bdk kejadian 1-2). Kitab kejadian mencatat manusia diciptakan sebagai ciptaan yang diciptakan setara atau segambar dengan Sang ciptaannya, yakni Allah.
Manusia diberikan karunia khusus dari Allah berupa akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Kemampuan dasar itulah yang membedakan manusia dengan ciptaan lainnya.
Siapakah manusia itu? Manusia adalah ciptaan Allah yang bermartabat luhur dan istimewa di atas seluruh ciptaan. Siapapun orangnya, apapun bentuknya sejauh dia itu manusia, ia adalah citra Allah. Keberadaan status manusia yang demikian luhur itu menjadikannya istimewa.
Keistimewaan manusia juga mencakup pribadi. Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa manusia itu unik. Beberapa fakta keunikan manusia yang bisa saya sebut ialah, sifat/sikap, bentuk tubuh, nama.
Pertama, sifat/sikap. Seberapapun mirip dan dekatnya manusia dengan sesamanya tetap memiliki sifat yang berbeda, bahkan saudara yang kembar sekalipun memiliki karakter yang berbeda.
Kedua, bentuk tubuh. Banyaknya model wajah dan bentuk tubuh mengikuti jumlah manusia. Artinya manusia juga diberikan kekhasan secara fisik oleh Tuhan, sehingga manusia nyaris tidak ada yang modelnya sama persis.
Ketiga, nama. Dalam sejarah Kitab Suci baik perjanjian Lama mapun perjanjian Baru Allah memanggil para utusan dengan memanggil namanya. (bdk kisah Samuel, dst), demikian pula Yesus saat memanggil para murid Ia menyebut nama.
Nama menjadi penanda. Rasanya agak sulit membayangkan bila manusia tidak diberi nama. Untuk itu nama juga menjadi salah satu keunikan manusia.
Akhirnya, panggilan manusia. Manusia dipanggil untuk mewujudkan dirinya sebagai citra Allah secara bertanggungjawab, baik dalam relasinya dengan yang lain maupun dengan alam lingkungan.
Setelah pertemuan yang pertama itu, di kesempatan lain saya sering menjumpai mereka, biasanya ketika jam istirahat sekolah. Dan perlahan saya bisa membedakan keduanya, mana yang kakak dan mana yang adik.
Pengalaman di atas adalah sebuah kisah untuk mengantarkan saya pada pembahasan kenyataan fakta keunikan manusia. Pengalaman tersebut hendak menegaskan bahwa setiap manusia itu diciptakan sebagai citra Allah yang unik. Keunikan menjadikan manusia sebagai ciptaan yang istimewa.
Dalam banyak aspek kesamaan termuat juga fakta perbedaan yang menjadikan setiap pribadi itu unik. Dalam aspek kesenian misalnya, Ada orang yang ahli dibidang musik, ada yang sukanya menyanyi. Sementara dalam aspek psikologis/kaakter, ada yang karakternya halus ada pula yang tegas dank keras. Dengan kata lain tidak ada manusia yang sama persis dengan yang lain. Setiap pribadi ada dalam ruang kekhasannya masing-masing.
Dalam tatanan ciptaan, manusia diciptakaan secara berbeda dengan ciptaan lainnya (bdk kejadian 1-2). Kitab kejadian mencatat manusia diciptakan sebagai ciptaan yang diciptakan setara atau segambar dengan Sang ciptaannya, yakni Allah.
Manusia diberikan karunia khusus dari Allah berupa akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Kemampuan dasar itulah yang membedakan manusia dengan ciptaan lainnya.
Siapakah manusia itu? Manusia adalah ciptaan Allah yang bermartabat luhur dan istimewa di atas seluruh ciptaan. Siapapun orangnya, apapun bentuknya sejauh dia itu manusia, ia adalah citra Allah. Keberadaan status manusia yang demikian luhur itu menjadikannya istimewa.
Keistimewaan manusia juga mencakup pribadi. Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa manusia itu unik. Beberapa fakta keunikan manusia yang bisa saya sebut ialah, sifat/sikap, bentuk tubuh, nama.
Pertama, sifat/sikap. Seberapapun mirip dan dekatnya manusia dengan sesamanya tetap memiliki sifat yang berbeda, bahkan saudara yang kembar sekalipun memiliki karakter yang berbeda.
Kedua, bentuk tubuh. Banyaknya model wajah dan bentuk tubuh mengikuti jumlah manusia. Artinya manusia juga diberikan kekhasan secara fisik oleh Tuhan, sehingga manusia nyaris tidak ada yang modelnya sama persis.
Ketiga, nama. Dalam sejarah Kitab Suci baik perjanjian Lama mapun perjanjian Baru Allah memanggil para utusan dengan memanggil namanya. (bdk kisah Samuel, dst), demikian pula Yesus saat memanggil para murid Ia menyebut nama.
Nama menjadi penanda. Rasanya agak sulit membayangkan bila manusia tidak diberi nama. Untuk itu nama juga menjadi salah satu keunikan manusia.
Akhirnya, panggilan manusia. Manusia dipanggil untuk mewujudkan dirinya sebagai citra Allah secara bertanggungjawab, baik dalam relasinya dengan yang lain maupun dengan alam lingkungan.
No comments:
Post a Comment