Iklan

Menyerah atau Menghadapi: Memahami Keterbatasan Diri

Monday, 18 September 2023 | September 18, 2023 WIB Last Updated 2023-09-18T12:20:53Z
Menyerah atau Menghadapi: Memahami Keterbatasan DiriMenyerah atau Menghadapi: Memahami Keterbatasan Diri

InspirasiINDO.Com. Tiap orang dirahmati kemampuan. Kemampuan atau skill menjadi modal bagi manusia. Tak dapat dipungkiri bahwa selain kemampuan/keahlian manusia juga ada sisi kekurangan. Uraian ini akan bicara mengenai aspek kekurangan dan bagaimana menyikapinya.

Setiap orang apapun statusnya pasti memiliki yang namanya keterbatasan. Keterbatasan bisa berupa fisik, kemampuan berpikir, keterbatasan psikologis, ekonomi.

Sebagai makhluk yang penuh keterbatasan manusia ditantang untuk mengambil sikap yang tepat terhadap keterbatasan yang dimiliki.

Terhadap kenyataan keterbatasan diri, ada beragam sikap manusia: Ada yang pasrah dengan keadaan, mengeluh, protes dengan Tuhan, menyalahkaan diri atau menolaknya. Ada juga yang menerima, akui, dan bersyukur karena percaya akan rencana Tuhan padanya.

Tentu saja keterbatasan diri perlu kita sadari dan terima. Kesadaran bahwa diri kita mempunyai keterbatasan akan mendorong kita untuk membangun sikap positif dalam menghadapinya.

Keterbatasan diri tidak untuk membuat diri kita menyerah, putus asa, melainkan membentu diri kita untuk terus berusaha mengembangkan kemampuan diri, berkarya atau bahkan berprestasi.

Dengan mengetahui keterbatasan diri kita makin memahami diri sendiri untuk tidak bersikap masa bodoh terhadap kelebihan dan kekurangan diri, melainkan mengembangkan diri secara utuh untuk bertumbuh menjadi orang yang lebih baik.

Keterbatasan yang dimiiki oleh tiap-tiap orang mengantar dirinya untuk membangun hidup bersama orang lain dan saling melengkapi, bekerja sama, serta saling membantu.

Salah satu kisah hidup dari tokoh besar seperti Helen keller (1880-1968) asal Amerika Serikat yang menjadi tunanetra ketika usia 19 tahun namun dia berjuang dan berusaha untuk keluar dari keadaan pasrah dan menyerah. Usahanyapun tidak sia-sia, ia menjadi orang terpandang, dihargai dan bahkan dikemudian hari dia mendirikan American Foundation for blind.

Helen Keller membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berbuat baik dan berkarya. Keller dikenang sebagai contoh dalam mengatasi kekurangan dan bahkan memberikan bantuan bagi orang-orang disabilitas.

Baca juga: Sekali Lagi Tentangmu!

Pengalaman para Murid Yesus dapat juga dijadikan sebagai sikap yang baik dalam menghadapi derasnya arus gelombang hidup. Sebagai manusia, para murid Yesus mengalami keterbatasan, baik secara fisik, intelektual, maupun secara psikologis.

Kisah saat menghadapi badai taufan yang saangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu memperlihatkan kenyataan kerapuhan aspek kemanusiaan para murid. Mereka tidak mampu menghadapi amukan badai, mereka panic dan ketakutan (bdk. Mark 4:35-41).

Ada hal yang menarik, yaitu ketika para murid tidak mengatasi sendiri atas rasa takut yang sedang mereka alami, melainkan mereka datang kepada Yesus dan memohon pertolongan-Nya.

Baca juga: Pendam Sampai Mati (Cerpen Gantala Antari)

Sebagai orang beriman sudah selayaknya kita belajar dari para murid Yesus, yakni segera datang kepada Tuhan hendak memohon pertolongan, rahmat, dan berkat-Nya. (bdk kisah orang buta yang disembuhkan Tuhan Yesus, Matius 20:29-34); orang buta sejak lahir disembuhkan Yoh, 9:1-9.

Keterbatasan tidak hanya bersandar pada kemampuan diri, melainkan mengandalkan adanya rahmat dan berkat Tuhan.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menyerah atau Menghadapi: Memahami Keterbatasan Diri

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan