Gerimis
Pernah kita terjebak di antara gerimis yang menitik dari semesta
tubuh kita terlanjur kuyub
lantaran, jalan pulang yang terlampau jauh
Sejenak kita berteduh menepis gigil dalam kehangatan
pada gigilnya pagi hasrat memanggil pulang rindu yang tersesat di antara rimba tawamu
Kita pernah bersama di gubuk reyot tak bertuan
Sembari menunggu gerimis usai
Kau membakar sendu dengan peluk
Kapan lagi?
Vocationary- Suatu Pagi, 19 Oktober 2024
Segelas kopi
Senja pergi menanggalkan kebisingan
sembari mengundang hening yang mengadu lalu menggundah.
Kuseduh aroma kopi pekat yang hilang di tengah kebisuan,
melarung gundah pada tiap teguknya
perahu kertas yang kau ciptakan tuk kubawa berkelana mengarungi debur jantungmu
hilang entah kemana?
di kapela ini
lentik-lentik jemari tekun bertakzim
merapal doa penuh sungguh
mengharap nirwana menjadi tempat peraduan terakhir
tatkala, kematian menjemputnya.
Maumere, 05 Mei 2024
Janji Putih
Di hadapan arca sang perawan kita bernazar
tuk mengais cinta dari lubuk kesetiaan
Kisah bergulat menuju nirwana
berisak pada kisah yang redup
Kita pernah bersama di masa itu
saat Sang Nirmala merestui cinta sembari
kita baringi cinta dengan Janji Putih
dengan harap tak’kan ternodai
Pernah rindu menuntun kita pada pulang
gusar pernah membayang penuh rusuh
lalu kita bermusuh tapi tak pernah usai kita merajut
Kembang yang diberikan sang Nirmala
masih kusimpan dan akan kuselipkan
disetiap tidur malam agar kau tahu tak selamanya cinta harus diakhiri tapi dibawa dalam doa.
pernah kau meminta menjauh karena alasan lelah
kemudian kembali dengan janji putih namun telah ternoda.
Bukit Nilo, 20 Oktober 2024
No comments:
Post a Comment