Iklan

Pemuda dan Revolusi Hijau: “Mengubah Perilaku, Menyelamatkan Lingkungan”

Saturday, 9 November 2024 | November 09, 2024 WIB Last Updated 2024-11-09T17:54:51Z

 


Kaum muda dapat menjadi agent of change dalam menjaga lingkungan hidup, terutama dalam merubah mindset masyarakat terhadap issue lingkungan. Pemuda sebagai generasi penerus, perlu memiliki motivasi dalam merubah dunia ini. Sebuah gerakan-gerakan kolaborasi yang telah dilakukan beberapa kelompok Pemuda sudah dilakukan di beberapa tempat. Mulai dari gerakan bersih sungai, gerakan pilah sampai, dan lain sebagainya. Itu semua dilakukan oleh Anak-anak Muda yang telah sadar bahwa Bumi tempat kita berpijak dan tinggal ini perlu dirawat dengan sedemikian rupa.

Hari-hari ini pasti kita sudah tidak asing lagi terhadap masalah sosial lingkungan yang sangat kompleks. Salah satunya perihal sampah, yang masih banyak menimbulkan masalah. Sampah plastik menjadi penyumbang terbesar di dunia, bisa mencapai 33% dari populasi sampah dunia. Plastik menjadi masalah utama dalam persoalan sampah. Masyarakat dari ini tidak akan lepas terhadap penggunaan plastik.

Menurut beberapa sumber yang kami dapat, sampah plastik juga mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya, seperti: bifenil poliklorinasi, pestisida, phthalates, bisphenol A (BPA), 4-nonylphenol. Zat-zat kimia tersebut dapat mencemari air dan merusak habitat makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Plastik yang terurai oleh lingkungan akan berubah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik. Mikroplastik dapat menyerap bahan kimia berbahaya yang terlarut dalam air. Semakin kecil ukuran partikel plastik, semakin efisien dalam mengakumulasi toksin.

Botol air mineral menjadi salah satunya penggunaan plastik yang cukup masif. Perubahan mindset berupa gerakan merubah pemakaian botol plastik diganti dengan penggunaan tumbler milik individu juga tidak berjalan lama. Butuh konsistensi dalam merawat gerakan ini, karena terkesan ribet. Gerakan ini sangat dapat mengurangi penggunaan plastik. Misalkan kita dapat membuat gerakan, yakni “gerakan satu botol”. Semestinya ada komunitas pemuda yang menggagas dan konsisten atas gerakan ini.

Campaign melalui media sosial dirasa sangat efektif juga dalam merubah perilaku masyarakat terhadap penggunaan plastik. Tentunya gerakan ini pasti banyak yang menentang, terutama dari perusahaan-perusahaan “raksasa” yang produknya berbahan dasar plastik. Tapi gerakan ini perlu digulirkan dan menjadi masif, agar persoalan sampah plastik menjadi berkurang. Selain itu apakah sampah plastik juga dapat dikelola menjadi barang olahan, misalnya diolah menjadi bahan bakar diesel, atau bisa juga menjadi barang bermanfaat lainnya.

Untuk itu keberadaan generasi muda untuk peduli pada perubahan lingkungan hidup perlu didorong. Generasi muda memiliki ciri untuk berani kritis dalam mengemukakan pendapat, memiliki kreatifitas yang tinggi, memiliki kemampuan untuk menyerap gagasan, mobilitas mereka ynag tinggi, hingga kepedulian sosial yang tinggi. Hal tersebut menjadi bekal untuk menggeliatkan agenda-agenda pengendalian perubahan lingkungan hidup di dunia, secara khusus Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Selamat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Semarang, 5 November 2024



Penulis: Robertus Panca Aditya, S.Kom

Guru & Pegiat Lingkungan

Editor: Efrem Danggur
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemuda dan Revolusi Hijau: “Mengubah Perilaku, Menyelamatkan Lingkungan”

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan