Penulis: Ryan Arnold
Kidung sang Musafir
Di jalan setapak ini
melintas sebuah kalimat
tapi aku belum sempat mencatatnya
Di jalan setapak
ketika surya meninggi
dan selembar daun gugur bersama musim
kubaca itu sebagai rintihan sang musafir
Di jalan setapak
di lorong menuju biara
jejak tapak sang musafir hilang
Terdengarnya nyanyian sang musafir di bukit Safary
“ Hidupku bagi Panggilan”
seakan nada pinta pada ilahi
agar sudi merestu niat suci.
Biara Santa Familiglia Vocationary, 23 September 2024
Sebait Doa Untuk Tuhan
Tuhan
Kemarin aku datang penuh ketelanjangan
Hari ini Kaukenakan padaku
sehelai jubah seorang musafir.
Kemarin
Aku bertemu dengan dia
Jubahku mulai gerah dan tak lagi cerah
Jubahku yang dulunya baru
Buru-buru menlunturkan keindahan dalam sekejap waktu
Tuhan,
Haruskah kutenggerkan jubah ini ataukah kutegarkan hati
Lalu menata indah gita panggilan suci?
Kupang; Kota Karang,14 Januari 2022
Hujan menitip Rindu
Pada gerimis yang masih belia
kembali kita menepis hujan yang bertaburan penuh harapan
Kita
masih teduh bernaung
menikmati rintihan langit yang pelik
Kita pernah merasa rindu yang kian kekal
bersama rinai hujan bertalu
Tetapi kadang pilu bersua mesra dengan waktu
menukar cerita terlalu cepat
Padahal rindu ini pelit
datang menitip salam dalam syahdu
meramu luka yang teramat perih
menyudahi cinta dengan sayatan belati
Aku tabah, namun salah
aku sabar tapi sadar
kalau kau bukanlah yang kekal.
Maumere, 03 Januari 2022
No comments:
Post a Comment