Iklan

Puisi-puisi Ryan Arnold

Thursday, 24 October 2024 | October 24, 2024 WIB Last Updated 2024-10-24T15:08:24Z

 


Penulis: Ryan Arnold

Kidung sang Musafir

Di jalan setapak ini
melintas sebuah kalimat
tapi aku belum sempat mencatatnya

Di jalan setapak
ketika surya meninggi
dan selembar daun gugur bersama musim
kubaca itu sebagai rintihan sang musafir

Di jalan setapak
di lorong menuju biara
jejak tapak sang musafir hilang

Terdengarnya nyanyian sang musafir di bukit Safary
“ Hidupku bagi Panggilan”
seakan nada pinta pada ilahi
agar sudi merestu niat suci.

Biara Santa Familiglia Vocationary, 23 September 2024


Sebait Doa Untuk Tuhan

Tuhan
Kemarin aku datang penuh ketelanjangan
Hari ini Kaukenakan padaku
sehelai jubah seorang musafir.

Kemarin
Aku bertemu dengan dia
Jubahku mulai gerah dan tak lagi cerah
Jubahku yang dulunya baru
Buru-buru menlunturkan keindahan dalam sekejap waktu

Tuhan,
Haruskah kutenggerkan jubah ini ataukah kutegarkan hati
Lalu menata indah gita panggilan suci?

Kupang; Kota Karang,14 Januari 2022


Hujan menitip Rindu

Pada gerimis yang masih belia
kembali kita menepis hujan yang bertaburan penuh harapan

Kita
masih teduh bernaung
menikmati rintihan langit yang pelik
Kita pernah merasa rindu yang kian kekal
bersama rinai hujan bertalu

Tetapi kadang pilu bersua mesra dengan waktu
menukar cerita terlalu cepat

Padahal rindu ini pelit
datang menitip salam dalam syahdu
meramu luka yang teramat perih
menyudahi cinta dengan sayatan belati

Aku tabah, namun salah
aku sabar tapi sadar
kalau kau bukanlah yang kekal.

Maumere, 03 Januari 2022
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Puisi-puisi Ryan Arnold

No comments:

Post a Comment

Trending Now

Iklan